Friday, November 29, 2019

VLAN (JENIS JENIS VLAN BESERTA PENGERTIANNYA)

Pengertian VLAN (Virtual LAN)

Pengertian Virtual LAN atau VLAN adalah sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
Vlan juga disebut diartikan sebagai suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.
Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini.
Pengertian VLAN, Jenis
  VLAN, merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan dengan perangkat lunak sehingga dapat berkomunikasi.
     VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan yang kecil berada dalam jaringan switched yang sama agar bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama.

Fungsi VLAN :

      
       VLAN memberikan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domain. VLAN membolehkan banyak virtual LAN berdampingan dalam sebuah switch.

Jenis VLAN :


     -> Default VLAN, adalah VLAN yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan. Default VLAN adalah VLAN 1
     -> Data VLAN, adalah VLAN yang hanya mengatur trafik data pada VLAN.
      -> Native VLAN, adalah VLAN yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk trunking dan untagged.
      -> Voice VLAN, adalah VLAN yang mendukung voip dan dikhususkan untuk komunikasi data suara pada VLAN.
      -> Management VLAN, adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk management switch.

Cara Kerja VLAN


       VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode ( tipe ) yang digunakan, baik menggunakan port, MAC address dan lain-lain. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN ( tagging ) di simpan dalam suatu database ( tabel ), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mencatat port-port yang digunakan oleh VLAN.
   Untuk mengaturnya, maka biasanya digunakan switch/bridge yang dapt diatur. Switch / bridge ini yang akan menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch / bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.


SUMBER:

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-virtual-lan-vlan-jenis-jenis-kelebihan-serta-konfigurasinya
https://ahmadjunedi10.blogspot.com/2018/02/vlan-pengertian-fungsi-jenis-dan-cara.html

Friday, October 4, 2019

Apa itu Routing

A.   Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

B.   Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
· Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
· Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.


C.   Jenis Konfigurasi Routing
1.     Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
2.     Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3.     Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.


D.   Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :

Ø Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
Ø Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
Ø Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
Ø Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
Ø Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.


E.   Tabel Routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :
1. Manual oleh “network administrator”
2. Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam jaringan.
F.    Pengertian , Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.


Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.




Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :


Dilihat dari Segi
Kelebihan
Kekurangan
Penggunaan Next Hop
Dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router. Itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan.
static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
Penggunaan exit interface
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror


Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.


Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Dynamic router
 mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.






Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.


Macam-Macam dari Routing Dinamis (Dynamic Router) adalah
·           RIP (Routing Information Protocol) 
·           IGRP (Internal Gateway Routing Protokol) 
·           OSPF (Open Shortest Path First) 
·           EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol) 
·           BGP (Border Gateway Protokol) 


Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:


Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX

Demikian penjelasan mengenai ROUTING semoga postingan ini bermanfaat.


Saturday, June 29, 2019

MATERI WORKSHOP NETWORKING IT CAMP UBSI 2019

kali ini saya akan menjelaskan kembali tentang materi yaang di bawakan oleh Bpk Andry Maulana, M.Kom. Materi yang di bawakan beliau berjudul Implementation Link, Aggregation And ROS On Vlan, beliau menjelaskan tentang Virtual Local Area Network yaitu VLAN yang dimana kita ketahui adalah sebuah model jaringan yang membagi beberapa jaringan secara logikal kedalam beberapa jalur yang berbeda tetapi lewat perangkat pengubung yang sama. kemudian beliau memberikan contoh VLAN TRUNKING , INTERVLAN ROUTING, dan HIRARKI JARINGAN KOMPUTER.

Disini saya akan menjelaskan kembali apa itu VLAN TRUNKING , INTERVLAN ROUTING, dan HIRARKI JARINGAN KOMPUTER.:

1.VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar  yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).




VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.



Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.


Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link.Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.

Sebenarnya fungsi dari VTP adalah memudahkan Jaringan yang mengakomodir dan network administrator dalam mengelola semua VLAN yang berskala besar dan telah dikonfigurasikan pada sebuah internetwork switch. Dalam artian bahwa dengan menggunakan fasilitas VTP, memungkinkan seorang jaringan atas untuk menambah, mengurangi, dan mengganti VLAN, dimana informasi VLAN tersebut kemudian disebarluaskan ke semua switch lainnya di domain VTP tersebut.

Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dalam menerapkan konsep VTP adalah berupa: 

  • Konfigurasi VLAN yang lebih stabil di semua switch di network
  • Pengiriman VLAN-advertisement terjadi hanya di trunk-port
  • Menambahkan VLAN secara plug –and-play
  • Tracking dan monitoring VLAN-VLAN yang akurat


2.INTERVLAN ROUTING:
InterVLAN adalah metode yang digunakan untk membagi satu network fisik menjadi beberapa broadcast domain. Untuk mendukung hal tersebut, maka VLAN membutuhkan device layer 3 untukk memforward traffic menuju VLAN seberang.
Kita Lihat topologi dibawah ini :
Permasalahannya adalah bagaimana komputer pada vlan sales, manage service, analyst, dan finance yang berbeda alokasi vlan secara logic sehingga dapat bertukar data.  
interVLAN
Dari gambar diatas, anda tentunya sudah cukup paham dengan topologinya. Dalam kasus ini adalah bagaimana caranya agar semua komputer yang terhubung pada switch dapat terkoneksi dengan ISP, yang dibuktikan dengan paket ping dari komputer client internal menuju ISP diluar dari network PAT.
Kita akan menggunakan packet tracer sebagai simulator.
Langkah – langkah :
  1. Konfigurasi VLAN.
  2. Konfigurasi VTP.
  3. Konfigurasi STP
  4. Konfigurasi Sub-Interface pada Router

3.Hirarki Jaringan Komputer
HIERARCHY JARINGAN
Hirarki adalah tingkatan konsentrasi jaringan atau aliran trafik pada titik interkoneksi dalam jaringan, sama dengan jumlah titik interkoneksi baris dalam jaringan. Model hirarki atau biasa disebut model pohon ini menggunakan pola hubungan dengan istilah orang tua dan anak. Terdapat juga istilah simpul (bercirikan kotak atau lingkaran). Simpul yang berada diatas yang terhubung ke simpul pada level dibawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Perbedaannya adalah, record-record diorganisasikan sebagai tree (pohon) daripada graf.

Model jaringan direpresentasikan dengan sekumpulan record (Pascal),dan relasi antar data yang direpresentasikan oleh record & lin. Model ini menyerupai model hirarki. Perbedaannya terdapat pada suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua disebut pemilik dan anak disebut anggota sekarang saya akan membahas tentang tingkatan Layer pada hirarki komputer terdapat 3 tingkatan layer.

Konsep arsitektur jaringan menggunakan Hierarchical Internetworking Model. Model ini mempermudah membangun antar jaringan secara handal, mudah di-upgrade serta lebih terjangkau karena tidak fokus pada konstruksi paket tetapi fokus pada tiga fungsional area atau lapisan jaringan, yaitu :
02fig07_alt1.corelayercore1core layer pada layer ini bertanggung jawab untuk mengirim trafic secara tepat dan andal,tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin.
Fungsi dari Core Layer :

Melindungi jaringan dari memeperlambat lalu lintas, penggunaan daftar akses, routing antara berbeda Virtual Local Area Network (VLAN) dan Packet Filtering.
Melindungi jaringan dari dukungan workgroup akses.
Jangan memperluas jaringan core layer. Cobalah untuk mengatasi masalah kinerja dengan menambah router dan lebih memilih untuk meng-upgrade perangkat lebih dari ekspansi

CORE Layer Feature:

Layer 3 Support
Very high forward
Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
Redundant component
Link Aggregation
QoS

2. Acces Layer
distribution
distribution layer bekerja untuk mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan ole fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access later. VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalulinta pada switch ke subnetwork yang terpisah,fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses, WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan.

DISTRIBUTION Layer Features :
Layer 3 Support
High forwarding rate
Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
Redundant components
Security policies/Access Control Lists
Link Aggregation
QoS

3. Acces Layer
core
layer acces adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengontrol perangkat yang diizinkan untuk berkomunikasi pada jaringan. dan perangkat yang digunakan seperti PC printer dan IP telephone.

ACCESS Layer Features :
Port keamanan
VLANs
Fast Ethernet/Gigabit Ethernet
Power over Ethernet (PoE)
Link aggregation
Quality of Service (QoS)

lalu beliau menampilkan sebuah jaringan seperti gambar berikut

dan menjelaskan ada 3 masalah dalam jaringan yaitu
1.tidak ada pembatasan data broadcast dalam jaringan 
2. jalur hanya 1 sehingga memenuhi trafict jaringan 
3. lebar jalur semua pengiriman sama 

dan beliau memberikan 3 solusi pemecahan masalah 
1.membuat vlan untuk membatasi broadcast dalam jaringan
2.membuat ether channel
3. desain sesuai dengan hirarki jaringan
 desain jaringan seperti gambar di atas

dan untuk kinfigurasi jaringannya , ikuti langkah langkah pada gambar di bawah:











sekian dari saya semoga bermanfaat :) 

sumber: